A. PENGERTIAN MANAJEMEN PENDIDIKAN JASMANI/OR
Manajemen pendidikan
jasmani dan olahraga pada dasarnya merupakanseni atau proses dalam perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
danpengendalian/pengawasan sumber daya
pendidikan melalui aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih untuk mencapai
tujuan pendidikan secara efektif
dan efisien. Atau dengan kata lain
manajemen pendidikan jasmani/OR dapat diartikan
sebagai seni dan ilmu mengelola sumber daya pendidikan jasmani/OR untukmewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan
negara.
B.
TUJUAN MANAJEMEN PENDIDIKAN JASMANI/OR
Tujuan Manajemen pendidikan
jasmani dan olahraga,
yaitu memberikan kesempatan kepada anak untuk mempelajari berbagai
kegiatan yang membina sekaligus mengembangkan potensi anak, baik dalam aspek fisik, mental, sosial, emosional
dan moral yang dalam proses kegiatannya terdapat perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengendalian/pengawasan secara sistematis, efesien dan efektif. Apabila hal tersebut telah dilakukan
diharapkan nantinya mampu mengembangkan potensi setiap anak
setinggi-tingginya, secara sederhana dan
selaras dengan tujuan pendidikan
jasmani dan olahraga meliputi tiga ranah atau domain yakni kogntif, psikomotor, dan afektif
sebagai satu kesatuan.
Sejalan dengan hal diatas tujuan manajemen pendidikan
jasmani/OR secara umum karena para peserta didik tidak menutup
kemungkinan ketika terjun di masyarakat nanti akan menjadi kepala
sekolah, Kepala bagian, Kepala Biro, menjadi pemimpin sebuah klub atau
perkumpulan olahraga, manajer perkumpulan olahraga, ketua panitia
pertandingan/kompetisi, dan lain sebagainya. Semua itu jika ingin berhasil
dalam memimpinnya dan melaksanakan tugas yang diamanhkan harus
menggunakan manajemen.
Tujuan di atas juga
merupakan pedoman bagi guru pendidikan jasmanidan olahraga dalam melaksanaan tugasnya.
Tujuan tersebut harus bisa dicapai melalui kegiatan pembelajaran yang
direncanakan secara matang, dengan berpedoman pada ilmu mendidik. Dengan demikian,
hal terpenting untuk disadari oleh guru
pendidikan jasmani dan olahraga adalah bahwa ia harus menganggap dirinya sendiri sebagai
pendidik, bukan hanya sebagai pelatih
atau pengatur kegiatan.
C.
FUNGSI MANAJEMEN PENDIDIKAN JASMANI/OR
1.
Perencanaan (planning)
adalah memikirkan apa
yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki.
Perencanaan mengandung banyak rangkaian putusan yang luas dan
penjelasan-penjelasan dari tujuan, penentuan kebijakan, penentuan program,
penentuan metode-metode dan prosedur tertentu dan penentu kegiatan berdasarkan
jadwal yang ada.
Sebagai penyelenggara manajemen pembelajaran di
sekolah, guru pendidikan jasmani/OR dituntut untuk merencanakan
Analisis materi pelajaran (AMP), program tahunan (Prota), Program Semester
(Promes), membuat pemetaan dan ikut serta menyusun Silabus dan membuat rencana
program pembelajaran (RPP).
Perencanaan pembelajaran pendidikan jasmani/OR
harus dilakukan dengan baik karena merupakan langkah awal untuk mencapai
keberhasilan dalam pembelajaran. Dan begitupun sebaliknya apabila perencanaan
pembelajaran kurang dipersiapkan dengan baik maka pelaksanaan pembelajaran akan
berakhir dengan kegagalan.
2.
Pengorganisasian (organizing)
dilakukan dengan
tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil.
Pengorganisasian sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan dan
sumber-sumber daya lainnya, pendelegasian, perencanaan dan
pengembangan dalam menerapkan fungsi pengorganisasian kearah tujuan.
Selaras dengan perencanaan pembelajaran
penjas/OR, pengorganisasian juga memiliki peran yang sangat penting dalam
pembelajaran. Meskipun perencanaan sudah mantap tetapi dalam melaksanakan
rencana nantinya apabila tidak di organisasikan secara baik pula hasilnya pun
akan berakhir dengan kegagalan dalam pembelajaran.
Seorang guru penjas/OR harus benar-benar siap materi, siap mental,
siap metodologi, siap media, dan siap strategi pembelajaran. Hal-hal tersebut
harus diorganisasikan dengan baik bila ingin mencapai hasil yang maksimal dalam
pembelajaran pendidikan jasmani/OR .
3.
Penggerakan (Actuating)
adalah aktualisasi atau kerja nyata dilapangan
Penggerakan adalah aplikasi dalam kegiatan
pembelajaran. Seorang guru pendidikan jasmani/OR dalam mewujudkan prencanaan
dan pengorganisasian yang telah dibuat harus pula memiliki startegi
pembelajaran antara lain dalam penggunaan metode, teknik, media belajar, sumber
belajar, pengelompokkan peserta didik dan mampu mewujudkan interaksi edukatif
dalam proses belajar mengajar.
Pembelajaran pendidikan jasmani/OR dilakukan
dalam serangkaian dan tiga tahapan, yaitu: pemanasan (warming up), latihan
inti, dan pendinginan (cooling down). Harapan dalam penggerakannya Guru
pendidikan jasmani/OR harus mampu menyajikan, memodifikasi,
dan mengambil keputusan dalam melaksanakan proses belajar
mengajar dengan baik serta menyesuaikan kondisi lapangan.
4.
Pengawasan (Controlling)
adalah mengevaluasi hasil kerja atau kinerja
Setelah melakukan kegiatan pembelajaran yang
harus dilakukan guru pendidikan jasmani/OR adalah melakukan evaluasi
pembelajaran. Kegiatan evaluasi ini dimaksudkan untuk mendapatkan umpan balik
(feet back) atas kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama proses
belajar mengajar. Keuntungan apabila seorang guru pendidikan jasmani/OR
melakukan evaluasi diantaranya dapat mengetahui pencapaian standar kompetensi
atau pencapaian tujuan yang diharapkan, dapat pula untuk mengetahui efektifitas
pembelajaran yang dilakukan, karena seorang gurupendidikan
jasmani/OR tidak akan mungkin mengetahui perkembangan siswa didiknya
tanpa melakukan evaluasi.
D.
MANFAAT MANAJEMEN PENDIDIKAN JASMANI/OR
Manfaat manajemen pendidikan jasmani /OR diantaranya:
1. Dengan
menerapkan manajemen pendidikan jasmani/OR Menciptakan budaya gerak dan hidup
sehat kepada seluruh keluarga sekolah: kepala sekolah, guru-guru, siswa, dan
staf administrasi
2. Dengan
menerapkan manajemen pendidikan jasmani/OR peserta didik siap menjadi
seorang manajer ketika terjun di masyarakat nanti akan menjadi
kepala sekolah, Kepala bagian, Kepala Biro, menjadi pemimpin sebuah
klub atau perkumpulan olahraga, manajer perkumpulan olahraga, ketua panitia
pertandingan/kompetisi, dan lain sebagainya.
3. Dengan menerapkan
manajemen pendidikan jasmani/OR, guru penjas/OR dapat melaksanakan proses
mengajar dengan efektif, efesien dan sistematis
4. Dengan
manajemen pendidikan jasmani/OR peserta didik mampu menjadi pelaksana Kegiatan
olahraga (pertandingan, perlombaan dan event-event besar olahraga)
di kancah nasional dan internasional.
Demikianlah tulisan kali inimengenai manajemen
pendidikan jasmani/OR, semoga dapat bermanfaat dan menjadi referensi bagi yang
membutuhkan khususnya mengenai hal-hal yang berhubungan tentang pendidikan
jasmani/OR.
Penulis sangat berterimakasih apabila ada
masukan dan kritik yang membangun guna perbaikan dalam mengembangkan pendidikan
jasmani/OR tentunya.
“Salam Olahraga”